TELUSURI

MOKA KOTA BANDUNG

BERANDA BERITA PENDAFTARAN

Seleksi Pasanggiri Mojang Jajaka Kota Bandung 2013 yang diadakan serentak di Padepokan Seni Mayang Sunda  Jalan Peta no. 209, Bandung telah menetapkan 24 finalis. 
Selanjutnya akan dilaksanakan sesi karantina untuk penentuan pemenang berikutnya. #moka2013
Diposting oleh Unknown 1 komentar
Read More
PRLM -- Gerakan jurus-jurus pencak silat diperlihatkan Gebby dengan sangat luwes. Kepalan dan sikutan tangan divariasi tendangan dan kembang ibingan, diperlihatkan di hadapan juri penilai yang terdiri dari Aat Suratin, Indrawati Lukman dan Ferry Atmadibrata, pada ajang Mojang Jajaka Unjuk Kabisa bertempat di Aula Hotel Bumi Kitri Jalan Cikutra, Bandung, Kamis (24/11).

Mojang Jajaka Unjuk Kabisa merupakan bagian awal dari penilaian tim juri terhadap mojang dan jajaka perwakilan dari 25 Kota dan Kabupaten se Jawa Barat di ajang Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat 2011. Pada sesi Unjuk Kabisa Mojang Jajaka, peserta dituntut memperlihatkan kemampuan yang dimiliki dalam bidang seni budaya.

Tidak jauh berbeda pada penyelenggaraan Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat tahun-tahun sebelumnya, di sesi Mojang Jajaka Unjuk Kabisa, peserta lebih banyak memilih menari dan menyanyi. Tercatat ada 21 orang mojang ataupun jajakan yang menunjukan kemahiran melakukan tarian (jaipongan), sembilan orang menyanyi, beladiri (empat orang), dan main musik serta baca puisi masing-masing seorang.

Namun demikian di antara 50 orang mojang dan jajaka tersebut ada beberapa peserta yang memperlihatkan kemampuan dengan sangat terlatih dan tidak cangggung. “Hal inilah yang akan dijadikan point bagi dewan juri untuk memberikan penilaian, karena kalau melihat gerakan tariannya yang masih kaku atau bermain musiknya gugup ataupun grogi, ada kemungkinan sebelum tampil peserta berlatih dadakan,” ujar Mahmudah, S.H., M.M Par., Kasi Usaha Kepariwisataan di Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, disela-sela rangkaian kegiatan.

Dikatakan Mahmudah, selama ini ada anggapan dari peserta bahwa sesi Mojang Jajaka Unjuk Kabisa tidak terlalu berpengaruh besar terhadap penilaian. “Padahal, pada sesi (Mojang jajaka Unjuk Kabisa) ini dewan juri bukan hanya menilai kemampuan peserta mengolah kreativitas dan kemampuan berkesenian, tapi juga pada sesi ini dewan juri dapat melihat sejauhmana peserta mengapresiasikan dan mencintai seni budaya dalam kehidupan dirinya,” ujar Mahmudah.

Meskipun dalam sesi Mojang Jajaka Unjuk Kabisa banyak persamaan dengan tahun sebelumnya, menurut Mahmudah pihaknya selaku penyelenggara memberikan penekanan bahwa apa yang dilakukan harus sesuai dengan karakter mojang dan jajaka yang nyunda. Dicontohkannya sosok laki-laki yang melakukan tarian ataupun bernyanyi harus memperlihatkan jati diri seorang laki-laki Sunda.

Pasanggiri Mojang Jajaka (Moka) merupakan ajang pemilihan putra-putri Jabar menjadi duta promosi kesenian,kebudayaan dan pariwisata Jabar yang dilakukan pemerintah untuk mempromosikan seni dan budaya daerah. Karena disadari maupun tidak, masyarakat Jawa Barat sendiri belum banyak mengenal seni budaya dan potensi pariwisata di Jawa Barat.

Setelah sesi Mojang Jajaka Unjuk Kabisa, Jumat (25/11) hari ini, seluruh finalis akan mengikuti sesi penilaian ataupun penjurian dari berbagai aspek. Mulai dari pengetahuan umum tentang potensi daerah masing-masing hingga potensi Jawa Barat dan Indonesia.

Karena ke depan para finalis diharapkan mampu menjadi duta promosi seni budaya dan pariwisata, aspek seni budaya dan kepariwisataan akan menjadi titik berat pertanyaan dewan juri.

“Sebab,pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum mengenal daerahnya sendiri dan karenanya sosok mojang dan jajakan dimasyarakat sebagai duta promosi seni budaya dan pariwisata akan sangat dibutuhkan. Jadi mojang dan jajaka tahun tahun yang akan datang tidak akan dijadikan pajangan ataupun pemanis penerima tamu saat acara seremonial pemerintahan,” ujar Mahmudah. - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=508#sthash.IlFBiXXW.dpuf
Diposting oleh Unknown 0 komentar
Read More

Finalis Mojang Jajaka Kota Bandung bersama Bandung Tersenyum

Beberapa Finalis Mojang Jajaka Kota Bandung tidak ketinggalan ikut ambil bagian dalam sosialisasi gerakan Bandung Tersenyum sekaligus bebersih dan membagikan stiker sebgai ajakan untuk menjaga kebersihan Kota Bandung tercinta.
Diposting oleh Unknown 1 komentar
Read More
Shenna Dea Ananda Putri dan Tegar Aji Sukma ditetapkan sebagai Pinilih Mojang Jajaka (Moka) Kota Bandung 2012, pada malam final Pasanggiri Moka Kota Bandung 2012, di Hotel Horison, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung.
Senyum gembira bercampur gugup tersirat dari wajah Shenna dan Tegar pada saat Moka Kota Bandung 2011 Widya Sarasayu dan Marikar Arsy menarik dan menuntun mereka ke podium terdepan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Herry M Djauhari kemudian menyematkan selendang Moka Kota Bandung 2012 kepada Shenna dan Tegar.
Selain sangat senang dan bangga, Shenna juga mengaku tegang karena sekarang dia menjadi representasi Kota Bandung dan akan mewakili Kota Bandung dalam Moka Jawa Barat 2012. Seperti Shenna, ekspresi dan pengakuan Tegar pun tidak jauh berbeda. Ditemui seusai penobatan, Tegar sampai kesulitan berkata-kata.
“Kalau ada kata lain yang melebihi bahagia, pasti itu yang saya pilih untuk mengungkapkan perasaan saya. Saking tegang, bibir saya gemetaran ketika tadi mau tersenyum. Alhamdulillah, saya bisa menang dan membuat bangga orang tua. Doa mereka untuk saya hari ini terkabulkan,” ucap Tegar, agak terbata-bata.
Shenna dan Tegar berhasil menyisihkan 11 pasang finalis yang lain, serta ratusan peserta yang mendaftarkan Moka Kota Bandung 2012. Setelah menempuh masa karantina mulai Rabu (3/10), di mana para finalis menjalani tahap penjurian tertutup, penjurian tertulis, dan penjurian unjuk kabisa, akhirnya Shenna dan Tegar sukses melewati penjurian terbuka secara gemilang di malam final.
Dihadapkan dengan tensi tinggi ketika sedikitnya 600 penonton menyoroti penampilan ke-12 pasang finalis, pada umumnya para finalis menjawab dengan grogi. Apalagi teriakan sejumlah penonton yang mendukung finalis tertentu cukup nyaring terdengar berkali-kali.
Penjurian terbuka dilakukan oleh dewan juri yang terdiri atas Hermawan Kertajaya (pengusaha, Presiden Mark Plus & Co), Avril Mhembere (Miss Zimbabwe 2008 dan Miss Tourism Queen International), Deden Siswanto (Ketua BPD Bandung dan desainer), dan Uu Rukmana (Wakil Ketua DPRD Jabar dan budayawan Sunda).
Jika Shenna dan Tegar dinobatkan sebagai Moka Kota Bandung 2012, maka Ririn Susilawati dan Rizal Ahmad Fauzi terpilih sebagai Moka Mimitran Bandung 2012. Moka Mimitran dipilih sendiri oleh para finalis. Sementara itu, Wakil I Moka Kota Bandung 2012 jatuh kepada Shinta Nursafira Azzahra dan Reza Alhadithia. Kemudian, Amanda Oktriana dan Rahman Dwi Cahyo sebagai Wakil II Moka Kota Bandung 2012.
Malam final Moka Kota Bandung 2012 dibuka oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada. Sejumlah pemuda dan pemudi yang menjadi brand ambassador dari berbagai daerah juga tampak menghadiri acara. Direktur Utama Pikiran Rakyat Joko Hendrarto mendapat kehormatan ketika memberikan penghargaan bagi Wakil II Moka Kota Bandung 2012, Amanda dan Rahman.
Seusai acara, pada Minggu (7/10) dini hari, Amanda kembali memperoleh kegembiraan yang lain. Mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia itu mendapat kue ulang tahun dari teman-temannya sesama finalis. Suasana pun kian riuh oleh suka cita.
Sebelumnya, pada saat dewan juri sedang menentukan sepasang pemenang Moka Kota Bandung 2012, para penonton dihibur oleh penampilan Chakra Khan dan Rita Tila. Chakra menyuguhkan tiga lagu, termasuk single-nya “Harus Terpisah”". Sementara Rita Tila menembangkan lagu-lagu daerah, yakni lagu Sunda “Bangbung Hideung”, “Es Lilin”, dan “Bulan di Priangan”, serta lagu minang “Pariaman”. Pementasan Chakra dan Rita ditopang oleh permainan grup musik etnik Samba Sunda.
Diposting oleh Unknown 0 komentar
Read More